Realita Kita – Drama pemecatan CEO OpenAI, Sam Altman, beberapa waktu lalu tidak berdampak negatif pada kinerja bisnis perusahaan.
Sebaliknya, pendapatan OpenAI mengalami peningkatan signifikan setelah berakhirnya episode dramatis tersebut.
Penghasilan OpenAI
Menurut informasi dari The Information, yang mengutip dua sumber terpercaya terkait isu tersebut, OpenAI berhasil mencatatkan pendapatan tahunan sebesar USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 24,6 triliun pada tahun 2023.
Baca Juga:Menkominfo Blokir Lebih dari 800 Ribu Konten Terkait Judi Online dan Tegur Keras MetaOppo Reno 11 Pro Meluncur, Ada Inovasi Baru yang Menarik?
Sebelumnya, pada pertengahan Oktober 2023, pencipta ChatGPT ini telah mencapai pendapatan sebesar USD 1,3 miliar.
Artinya, keuntungan OpenAI meningkat sebanyak 20% hanya dalam rentang dua bulan.
Peningkatan pendapatan Open AI dipicu oleh peluncuran ChatGPT Plus, versi berbayar dari ChatGPT. Sejak diperkenalkan pada Februari 2023, jumlah pelanggan ChatGPT Plus terus bertambah.
Data terbaru mengungkapkan bahwa Open AI berhasil meraih pendapatan sebesar USD 130 juta setiap bulan, yang signifikan mengingat bahwa pendapatan tahunan pada tahun 2022 hanya mencapai USD 28 juta.
Dalam perbandingan dengan laporan sebelumnya, pertumbuhan year-over-year Open AI mencapai kenaikan mencolok hingga 5.700% antara tahun 2022 dan 2023, seperti yang dilansir oleh Wccftech pada Selasa (2/1/2024).
Pertumbuhan yang pesat ini diprediksi akan menarik perhatian lebih banyak investor. Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Open AI tengah mengincar tahap pendanaan baru dengan target valuasi sebesar USD 100 miliar.
Selain itu, Open AI juga sedang dalam tahap negosiasi untuk memasuki pasar custom chip untuk kecerdasan buatan (AI) dengan perusahaan asal Abu Dhabi, dengan target pendanaan di kisaran USD 8-10 miliar.
CB Insights, sebuah firma riset pasar, menunjukkan bahwa jika valuasi mencapai USD 100 miliar, Open AI akan menjadi startup dengan valuasi terbesar kedua di Amerika Serikat, setelah SpaceX yang memegang posisi pertama.