Realita Kita – Pengguna Instagram akan memiliki kemampuan tambahan dalam menambahkan foto dan video ke postingan teman mereka. Instagram, platform berbagi foto dan video terkenal, sedang menjalani uji coba fitur inovatif yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan foto dan video ke dalam postingan yang telah dibuat oleh teman mereka.
Di masa depan, pengguna akan melihat opsi “Tambahkan ke postingan” yang muncul di sudut kiri bawah setiap postingan, memungkinkan mereka untuk memperkaya konten dengan gambar dan video yang relevan. Meskipun fitur ini akan menawarkan kenyamanan tambahan, kendali akhir atas postingan tersebut akan tetap dipegang oleh pengguna yang mengunggah postingan tersebut. Pemberitahuan tentang fitur ini diumumkan oleh Head of Instagram, Adam Mosseri, melalui siaran di platform tersebut.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pengguna kemungkinan akan segera dapat menambahkan foto atau video ke postingan milik pengguna lain melalui fitur baru ini. Namun, ada syarat bahwa foto atau video yang ditambahkan harus mendapat persetujuan dari pemilik postingan awal.
Baca Juga:Instagram Uji Coba Feed Khusus, untuk Para Akun yang Memiliki Centang Biru Instagram Siapkan Fitur Teman AI, yang Bisa Diajak Ngobrol Kira-kira Kapan Peluncurannya?
Saat ini, Instagram memungkinkan hingga 10 foto atau video dalam satu postingan carousel. Pengaktifan fitur ini mungkin berpotensi mengubah batas tersebut, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari perusahaan terkait hal ini.
Selain itu, platform ini tengah mempertimbangkan fitur yang mengizinkan pengguna untuk menggunakan video pendek atau loop sebagai gambar profil di akun mereka. Namun, detail lebih lanjut tentang fitur-fitur ini masih perlu ditunggu lebih lanjut seiring berjalannya waktu. Laporan menunjukkan bahwa Instagram berusaha meningkatkan keterlibatan pengguna dengan memperkenalkan fitur-fitur ini.
Pada bulan lalu, Meta meluncurkan asisten AI-nya sendiri dalam acara Connect. Sebuah laporan Reuters menyebutkan bahwa asisten AI tersebut telah dilatih menggunakan konten yang tersedia di Facebook dan Instagram untuk umum. Nick Clegg, Presiden Urusan Global Meta, menyatakan bahwa sebagian besar data pelatihan untuk asisten AI berasal dari konten publik di Facebook dan Instagram. Perlu dicatat bahwa informasi yang dibagikan hanya kepada teman dekat tidak digunakan oleh perusahaan untuk pelatihan.
Clegg juga menekankan bahwa Meta tidak menggunakan obrolan pribadi pengguna untuk melatih chatbot, dan perusahaan telah menerapkan langkah-langkah untuk menghilangkan detail pribadi dari dataset publik yang digunakan untuk pelatihan. Dia menjelaskan bahwa mereka telah berupaya untuk mengecualikan dataset yang mengandung informasi pribadi yang sangat rinci, dengan sebagian besar data yang digunakan oleh Meta untuk pelatihan tersedia untuk umum. Oleh karena itu, Meta tidak menggunakan LinkedIn dalam pelatihan asisten AI mereka karena platform tersebut mengandung konten pribadi pengguna.